Rencana Program dan Kegiatan


RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN 

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran Strategis sebagai diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah program-program Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2013 – 2017. Program-program Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2013 – 2017 dibagi kedalam dua jenis, yaitu Program Dasar dan Program Teknis.

Program Dasar
1   Program Peningkatan Administrasi Perkantoran
a)    Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan dukungan administrasi dalam penyelenggaran manajemen dan operasional pembangunan kesehatan, terutama dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b)     Sasaran
Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran pada SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
c)     Kegiatan Pokok
1)         Penyediaan jasa surat menyurat.
2)         Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
3)         Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas /operasional.
4)         Penyediaan jasa administrasi keuangan.
5)         Penyediaan  jasa kebersihan kantor.
6)         Penyediaan alat tulis kantor.
7)         Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
8)         Penyediaan komponen instalasi listrik dan penerangan bangunan kantor.
9)         Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
10)    Penyediaan bahan logistik kantor.
11)    Penyediaan makanan dan minuman.
12)    Rapat-rapat koordinasi dalam daerah.
13)    Rapat koordinasi luar daerah.
14)    Penyediaan jasa pegawai Non PNS.

2   Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a)       Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan dukungan sarana dan prasarana bagi aparatur penyelenggara pembangunan kesehatan, terutama dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b)      Sasaran
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur yang memadai guna menunjang kelancaran penyelenggaraan pembangunan kesehatan, terutama dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
d)    Kegiatan Pokok
1)     Pengadaan perlengkapan gedung kantor.
2)     Pengadaan peralatan gedung kantor.
3)     Pengadaan mebelair.
4)     Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
5)     Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.
6)     Pemeliharaan rutin/berkala mebelair.

3   Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a)       Tujuan
Meningkatkan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme aparatur penyelenggara pembangunan kesehatan dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan.
b)      Sasaran
Meningkatnya kemampuan, keterampilan dan profesionalisme aparatur dalam menyelanggarakan pembangunan kesehatan di Kabuypaten Hulu Sungai Utara.
c)       Kegiatan Pokok
1)     Pendidikan dan pelatihan formal.
2)     Sosialisasi perundang-undangan kesehatan.

Program – Program Teknis

1   Program Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Sasaran hasil program ini adalah meningkatnya ketersediaan obat essensiel generik dan perbekalan kesehatan di sarana pelayaan kesehatan dasar.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase ketersediaan obat dan vaksin.
b.      Persentase instalasi di Puskesmas sesuai standar.
c.       Persentase penggunaan obat essensiel generik di Puskesmas dan jaringannya.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Out put :
Meningkatnya ketersediaan obat esensiel-generik di sarana pelayanan kesehatan dasar.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100%.
2)    Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Out put :
Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan  secara merata dan terjangkau.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase obat yang memenuhi standar, cukup dan terjangkau.
b.      Persentase penggunaan obat esensiel – generik di puskesmas dan jaringannya.
3)    Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas
Out put :
Meningkatnya penggunaan obat rasional melalui pelayanan kefarmasian yang berkualitas untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a. Persentase Puskesmas Perawatan yang melaksanakan pelayanan kefarmasin sesuai standar.
.
 4)    Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
Out put :
Meningkatnya mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan.
b.      Persentase penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan.
5)    Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Out put :
Tersedianya data dan informasi kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase rencana kebutuhan obat di sarana pelayanan kesehatan.

2   Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Sasaran hasil program ini adalah meningkatnya jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannua meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Bidan di Desa dan Pos Kesehatan Desa.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
b.      Cakupan pelayanan antenatal (K4).
c.       Cakupan kunjungan neonatus (KN1).
d.      Cakupan kunjungan bayi.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
Out put :
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih  (cakupan PN).
b.      Persentase ibu hamil yeng mendapatkan pelayanan ANC (K1).
c.       Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan K4).
d.      Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai stĆ”ndar.
e.       Persentase ibu nifas yang mendapatkan pelayanan (Cakupan KF).
f.        Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan (cakupan PK).
g.       Persentase pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif  (CPR).
h.      Persentase Puskesmas Rawat Inap yang mampu PONED.

2)    Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
Out put :
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan anak.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1).
b.      Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap).
c.       Cakupan pelayanan kesehatan bayi.
d.      Cakupan pelayanan kesehatan anak balita.
e.       Cakupan penanganan neonatal komplikasi.
f.        Cakupan SD/MI melaksanakan penjaringan siswa kelas I .

3)    Pembinaan Pelayanan Kesehatan Komunitas dan Gender
Out put :
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan kepada komunitas dan gender.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah Puskesmas dan jaringannya yang melakukan pelayanan kesehatan dasar.
b.      Jumlah Puskesmas santun usia lanjut.
c.       Persentase Puskesmas berfungsi dengan baik.

4)    Penanggulangan Krisis Kesehatan
Out put :
Meningkatnya penanggulangan  krisis kesehatan secara cepat.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.    Jumlah Puskesmas yang mempunyai kemampuan tanggap darurat dalam penanganan bencana.
b.    Jumlah Puskesmas yang memiliki petugas terlatih penanggulangan krisis kesehatan.
c.     Jumlah Puskesmas yang terpenuhi fasilitas sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan.


5)    Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
Out put :
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Puskesmas yang menerapkan standar pelayanan medik dasar.
b.      Persentase fasilitas kesehatan dasar selain Puskesmas yang menerapkan standar pelayanan medik dasar.
c.       Persentase fasilitas kesehatan dasar yang melaksanakan pelayanan kedokteran keluarga.
d.      Persentase fasilitas kesehatan dasar yang telah melaksanakan pelayanan kedokteran gigi keluarga.
e.       Jumlah Puskesmas yang melayani kesehatan jiwa dan NAPZA.

6)    Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Out put :
Meningkatnya pelayanan kesehatan medik spesialistik kepada masyarakat.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah Puskesmas ISO.
b.      Persentase Puskesmas yang melaksanakan PONED.
c.       Persentase RS Puskesmas menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS.
d.      Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar.


7)    Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional/ Komplementer Alternatif
Out put :
Meningkatnya pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional/komplementer alternatif.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional sesuai pedoman kesehatan.

8)    Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja, Olahraga dan Matra
Out put :
Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja, olahraga dan matra.
Indikator untuk pencapaian out put tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan kerja.
b.      Jumlah Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan olahraga.

9)    Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Out put :
a.       Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Puskesmas yang melakukan pembinaan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular (SE, deteksi dini, KIE dan tata laksana).
b.      Persentase Puskesmas yang melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular (SE, deteksi dini, KIE dan tata laksana).

3   Program Pengawasan Obat dan Makanan
Sasaran hasil program ini adalah terlindunginya masyarakat dari konsumsi obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memiliki Sertifikat Laik Sehat.
b.      Persentase produk obat dan makanan yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat.
c.       Frekesuensi pembinaan keamanan obat dan makanan.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)     Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di bidang Obat dan makanan
Out put :
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam upaya pengawasan di bidang obat dan makanan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memiliki Sertifikat Laik Sehat.
b.      Persentase jajanan sekolah sehat.
c.       Frekuensi pembinaan keamanan obat dan makanan per tahun.

2)    Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
Out put :
Meningkatnya upaya pengawasan keamanan pangan dan bahanan berbahaya di masyarakat.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Sarana Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memenuhi persayaratan cara produksi yang baik.
b.      Persentase produk obat dan makanan yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat.

3)    Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Out put :
Tersedianya data dan informasi pengawasan obat dan makanan dari Puskesmas se Kalimantan Selatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Frekesuensi pembinaan keamanan obat dan makanan.

4   Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Sasaran hasil program ini adalah meningkatnya produksi bahan baku dan obat lokal serta mutu sarana produksi dan distribusi.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase sarana produksi dan distribusi obat tradisional (jamu) yang memenuhi persayaratan cara produksi yang baik.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Out put :
Meningkatnya upaya pengembangan obat tradisional produksi lokal yang memenuhi persayaratan mutu dan khasiat,
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase sarana produksi dan distribusi obat tradisional (jamu) yang memenuhi persayaratan cara produksi yang baik.
b.      Frekuensi pembinaan dalam rangka pengembangan obat asli Indonesia.

5   Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Sasaran hasil program Promosi Kesehatan dan Pembedayaan Masyarakat ini adalah meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
b.      Persentase Desa Siaga Aktif.
c.       Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri.
d.      Jumlah Tenaga Promosi Kesehatan.
e.       Persentase peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit dan obat terlarang.
f.        Persentase penduduk (termasuk penduduk miskin) memiliki jaminan kesehatan.
g.       Jenis media promosi kesehatan yang dibuat setiap tahun.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
Out put :
Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi pola hidup sehat kepada masyarakat.
Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
b.      Persentase Desa Siaga Aktif.
c.       Persentase Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang beroperasi.
d.      Persentase Posyandu yang aktif.
e.       Jumlah Tenaga Promosi Kesehatan.
f.        Persentase peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit dan obat terlarang.
g.       Jumlah Puskesmas yang menetapkan kebijakan yang berwawasan kesehatan.
h.      Persentase sekolah sehat.

2)    Pengembangan Jaminan Kesehatan Daerah
Out put :
Meningkatnya pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah untuk mengatasi risiko finansial dalam penanggaulangan masalah kesehatan.

Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Persentase penduduk (termasuk penduduk miskin) memiliki jaminan kesehatan.

3)    Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Out put :
Tersedianya media promosi dan informasi sadar hidup sehat yang sesuai dengan kebutuhan baik jumlah maupun jenisnya.
Indikator pencaaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah:
a.       Jenis media promosi kesehatan yang dibuat setiap tahun.

4)    Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Out put :
Meningkatnya kinerja program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi yang dihasilkan per tahun.

6   Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Sasaran hasil program Perbaikan Gizi Masyarakat ini adalah kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Prevalensi gizi buruk pada balita.
b.      Prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil dan ibu nifas.
c.       Persentase Keluarga Sadar Gizi.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zati gizi mikro lainnya.
Out put :
Meningkatnya upaya penanggulangan berbagai masalah gizi yang ditemukan di dalam masyarakat.
Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Prevalensi balita gizi buruk dan gizi kurang.
b.      Persentase penemuan kasus gizi buruk.
c.       Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan.
d.      Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium.
e.       Persentase balita usia 6-59 bulan mendapat kapsul Vitamin A.
f.        Persentase ibu hamil mendapat  Fe sebanyak 90 tablet.
g.       Persentase Puskesmas yang melaksanakan surveilans gizi.
h.      Persentase penyediaan bufferstock MP-ASI.

2)    Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
Out put :
Meningkatnya peranserta masyarakat dalam upaya penanggulangan berbagai masalah gizi yang ditemukan di dalam masyarakat.
Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S).
b.      Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif.

3)    Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Out put :
Meningkatnya kinerja program perbaikan gizi masyarakat.
Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Persentase Puskesmas menyampaikan laporan program tepat waktu.
b.      Frekuensi pembinaan program perbaikan gizi ke Puskesmas.

7   Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Sasaran hasil program Pengembangan Lingkungan Sehat ini meningkatnya mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Dokumen Studi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) yang dihasilkan setiap tahun.
b.      Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat.
c.       Persentase cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan.
d.      Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
Out put :
Meningkatnya upaya pengembangan lingkungan sehat.
Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Dokumen Studi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) yang dihasilkan setiap tahun.
b.      Rekomendasi hasil Studi ADKL yang dihasilkan setiap tahun.
c.       Pertemuan LS/LP peningkatan lingkungan sehat setiap tahun.

2)    Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
Out put :
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya mencipatakan lingkungan sehat.
Indikator pencapaian luaran (output) tersebut pada tahun 2017 adalah :
a.       Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat.
b.      Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat.
c.       Persentase penduduk Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
d.      Persentase cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan.
e.       Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
f.        Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan.

3)    Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Out put :
Tersedianya data dan informasi pengembangan lingkungan sehat di Puskesmas.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Frekesuensi pembinaan pengembangan lingkungan sehat ke Puskesmas setiap tahun.

8   Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Sasaran hasil program Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan ini adalah menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap.
b.      Angka penemuan kasus Malaria.
c.       Jumlah kasus TB.
d.      Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang ditemukan.
e.       Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang disembuhkan.
f.        Angka kesakitan penderita DBD.
g.       Prevalensi kasus HIV.
h.      Jumlah kasus diare.
i.         Persentase Puskesmas dengan angka kasus baru TB Paru BTA Positif/CDR (Case Detection Rate) minimal 70%.
j.         Persentase Puskesmas mencapai angka keberhasilan pengobatan kasus baru TB Paru BTA Positif/SR (Success Rate).
k.       Angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) diare pada saat KLB.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Pembinaan Imunisasi
Out put :
Meningkatnya pembinaan di bidang imunisasi
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase bayi usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap.
b.      Persentase desa yang mencapai UCI.
c.       Penemuan kasus Non Polio AFP Rate per 100.000 anak usia <15 tahun.
d.      Persentase penyelidikan epidemiologi (PE) < 24 jam pada desa/kelurahan yang mengalami KLB.
e.       Persentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi.

2)    Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Out put :
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Prevalensi kasus HIV pada populasi dewasa.
b.      Jumlah kasus TB Paru.
c.       Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang ditemukan.
d.      Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang disembuhkan.
e.       Jumlah kasus diare.
f.        Persentase ODHA yang mendapatkan AR.
g.       Jumlah Puskesmas menyelenggarakan surveilans HIV dan Sypilis.
h.      Persentase Puskesmas dengan angka kasus baru TB Paru BTA Positif/CDR (Case Detection Rate) minimal 70%.
i.         Persentase Puskesmas mencapai angka keberhasilan pengobatan kasus baru TB Paru BTA Positif/(Success Rate/SR) minimal 85%.
j.         Angka kematian diare (CFR) pada saat KLB.
k.       Angka penemuan kasus baru (NCDR) Kusta.
l.         Angka kecacatan tingkat 2 kusta per 100.000 penduduk.

3)    Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Out put :
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Angka kesakitan penderita DBD.
b.      Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk.
c.       Persentase kasus suspect flu burung yang ditemukan, ditangani sesuai standar.
d.      Persentase kasus zoonosa lainnya (rabies, antraks, pes, leptospirosis) yang ditangani sesuai standar.
e.       Persentase cakupan pengobatan massal Filariasis terhadap jumlah penduduk endemis.
f.        Persentase Puskesmas yang melakukan mapping vektor.
g.       Persentase Angka Bebas Jentik (ABJ).
h.      Persentase KLB Malaria yang dilaporkan dan ditanggulangi.



9   Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Sasaran hasil program ini adalah meningkatnya pelayanan kesehatan penduduk miskin khususnya operasi katarak dan sunatan massal.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah penduduk miskin mendapat pelayanan operasi katarak.
b.      Jumlah anak dari keluarga miskin yang mendapatkan pelayanan sunatan massal.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Pelayanan Operasi Katarak
Out put :
Meningkatnya pelayanan operasi katarak bagi penduduk miskin di Kabupaten Hulu Sungai Utara
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah penduduk miskin mendapat pelayanan operasi katarak.

2)    Pelayanan Sunatan Massal
Out put :
Meningkatnya pelayanan sunatan massal bagi anak-anak dari keluarga miskin di Kabupaten Hulu Sungai Utara
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah anak-anak dari keluarga miskin mendapat pelayanan sunatan massal.


10            Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Sasaran hasil program ini adalah tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang didistribusikan secara adil dan merata serta dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Pembekalan tenaga kesehatan sebelum penempatan dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b.      Persentase desa yang memiliki tenaga bidan.
c.       Persentase Puskesmas yang memiliki tenaga dokter.
c.       Monitoring, evaluasi dan pemetaan tenaga kesehatan Puskesmas.
d.      Persentase Puskesmas yang mempunyai tenaga  sesuai dengan standar ketenagaan Puskesmas.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Peningkatan Pembinaan Tenaga Kesehatan
Out put :
Meningkatnya wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Pembekalan tenaga kesehatan sebelum penempatan dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b.      Sosialisasi teknis bagi tim penilai jabatan fungsional bidang kesehatan.




2)    Penempatan dan Pengembalian dr/drg dan bidan PTT
Out put :
Meningkatnya pemerataan tenaga kesehatan yang ditugaskan dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase desa yang memiliki tenaga bidan.
b.      Persentase Puskesmas yang memiliki tenaga dokter.
c.       Persentase Puskesmas yang memiliki tenaga dokter gigi.

3)    Monitoring Kegiatan PTT dan Kepegawaian
Out put :
Meningkatnya koordinasi dalam rangka pemanfaatan dan pemantauan tenaga kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Pertemuan evaluasi kepegawaian Kabupaten dan Puskesmas.
b.      Monitoring, evaluasi dan pemetaan tenaga kesehatan Puskesmas.

4)    Pelatihan Tenaga Kesehatan
Out put :
Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Puskesmas yang mempunyai tenaga  sesuai dengan standar ketenagaan Puskesmas.


5)    Peningkatan Mutu Pelayanan Sarana Kesehatan
Out put :
Meningkatnya kualitas dan akurasi peralatan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase Puskesmas yang memiliki peralatan yang telah dikalibrasi.

11            Program Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Sasaran hasil program ini adalah meningkatnya pengembangan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan Sistem Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase alokasi anggaran kesehatan melalui APBD Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b.      Persentase desa yang memiliki tenaga bidan.
c.       Persentase Puskesmas yang memiliki tenaga dokter.
e.       Monitoring, evaluasi dan pemetaan tenaga kesehatan Puskesmas.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1)    Peningkatan Manajemen Kesehatan
Out put :
Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna.

Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase alokasi anggaran kesehatan melalui APBD Kabupaten Hulu Sungai Utara.
b.      Dokumen perencanaan kegiatan dan anggaran yang tersusun.

2)    Peningkatan Kebijakan Kesehatan
Out put :
Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan yang menunjang pembangunan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah dokumen kesepakatan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten (Rakerkeskab) yang dihasilkan per tahun.
b.      Terselenggaranya Advokasi dan Sosialisasi Kebijakan Kesehatan.

3)    Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Out put :
Tersedianya data untuk perencanaan program dan kegiatan serta terselenggranya evaluasi dan pelaporan program kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Terlaksananya penilaian kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas tingkat Kabupaten.
b.      Dokumen laporan yang tersusun.
c.       Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi yang dihasilkan per tahun.


4)    Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Out put :
Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan yang ditunjang oleh sistem informasi  kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Persentase ketersediaan profil kesehatan.
b.      Terlaksananya pertemuan pemutakhiran data tingkat Kabupaten
c.       Terlaksananya pertemuan konsolidasi tim Pengelola Data.
d.      Dokumen informasi kesehatan yang disusun.
e.       Terlaksananya asistensi program sistem informasi kesehatan.

5)    Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Bidang Kesehatan
Out put :
Meningkatnya penelitian dan pengembangan bidang kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil  tersebut pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a.       Terlaksananya kegiatan riset/riset operasional bidang kesehatan.
b.      Dihasilkannya rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil riset.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar